Pages

Yang tlah hilang, muncul kembali


.

Teringat jelas. Siapapun orang terdekatku, pasti mengetahui soal cerita aku dan kamu. Rasanya, bukan rahasia umum lagi ya, tapi jika diingat kembali, harus berapa persen perasaan yang aku pakai? mungkin wajib dibawah 50%, bahkan 20%. Mengapa? ya, agar semuanya terasa baik-baik saja. Seorang yang muncul secara jelas maksud tujuan di Agustus 2014. Dengan perbedaan jarak 887,1 km. Dengan selisih waktu 24 menit. Aku tahu, perbedaan yang ada tidak membuat sulit untuk berkomunikasi.
Entah dari mana, berapa lama, dan melalui cara apa, hatimu bisa memilih hatiku. Kita adalah dua anak manusia yang lahir dari ibu berbeda, namun menghabiskan waktu bersama sejak aku lahir.
Kamu, adalah laki-laki sulung, dari 4 bersaudara dan sekarang berprofesi sebagai Angkatan Udara Indonesia.
Hari demi hari, bulan demi bulan, semakin jelas arah kedekatan kita akan dibawa kemana. Hatiku semakin jatuh, dan jatuh. Perasaan tidak bisa dibohongi. Namun apalah daya perbedaan ini membuat kita memaksakan untuk tidak saling mencintai. Apa karena aku telah lama kenal, lalu banyak mengetahui keburukan-keburukan yang ada? Berarti mencintai kekurangan adalah salah. Berdamai untuk membenahi keburukan itu tidak dibenarkan. Mengapa di kamus otakmu, terdapat statement bahwa mencintai yang baik, dan sempurna adalah suatu keharusan.
Aku adalah saksi kegagalanmu, apapun itu. Banyaknya frekuensiku dalam melihatmu gagal, membuatku lupa, apa sebenarnya posisiku. Namun, tidak banyak kata. Aku dan kamu memang tidak bisa disatukan. Waktu satu tahun, penuh. Bulan januari hingga desember di tahun 2015, keputusan untuk tidak berkomunikasi dianggap baik olehmu. Aku pun menerima, dengan terpaksa. Selama satu tahun aku merasa bahwa yang namanya cinta itu seperti drama. Hingga bulan april 2016, dimana film korea berjudul Descendants of The Sun muncul, sosok tentara yang ada, membuatku ingat kalau aku punya tentara. Tapi, dimana? entahlah. Chat yang tidak dibalas, apapun bentuk usahaku untuk menghubungimu, tidak memberi hasil berupa info keberadaanmu. Kegagalanku memasuki jurusan kedokteran, adalah menambah luka yang ada. Tiba-tiba, disaat kegagalanku, kamu datang. Mengapa baru sekarang? tapi itu jauh lebih baik, dibandingkan kamu tidak datang sama sekali.

Hai :) Kamu yang muncul, tapi tetap saja tidak bisa menjadi takdirku, terimakasih. Terimakasih tentara terbaik yang pernah aku kenal, tetapi tidak mungkin bisa aku raih. Terimakasih atas waktu yang telah diberikan untuk bisa tertawa bareng, sebelum perasaan mulai mengganggu. So glad to know you, my soldier!








Terimakasih, karena telah membuat saya menjadi Tiada Batas


.
1 September 2016
Hari ini, karena ada seseorang yang mengingatkan saya mengenai apa itu kritis beretika, skeptik dan curiosity. Pada akhirnya membuat saya ingin mengklarifikasikan yang ada dalam benak saya semenjak satu bulan saya berada di lingkungan psikologi.
Psikologi. Sebenarnya, tepat dua tahun sudah saya menancapkan kata itu di pikiran saya. Walaupun sejenak saya mengalihkan pilihan saya ke pilihan lain, pada akhirnya Tuhan menempatkan saya pada dunia yang memang saya idam-idamkan dari dulu. Bicara mengenai psikologi, ada beberapa pertanyaan dan pernyataan yang saya dapatkan semenjak saya menginjakkan kaki di kuliah
mengapa memilih psikologi?” “kenapa nggak masuk politik aja? kamu kan tukang protes (jujur, agak ketawa sih pas denger ada yang tanya ini) “psikologi susah cari kerjanya!” “psikologi ngurusin orang gila mulu”
oke, itulah kata-kata yang saya dapatkan selama waktu yang hampir satu bulan ini. saya membagi sedikit cerita mengenai saya, agar anda semua tidak menjudge dengan satu sisi pandang. Ya, dengan perspektif anda sendiri.
Jujur saja, saya tidak terima dan kurang bisa berdamai dengan kondisi di masa lalu saya. yang sempat membuat saya down, prestasi menurun, kurang fokus, dan hal-hal krusial lainnya. Dan tentunya membuat orangtua saya khawatir, cemas, dsb. Pastinya saya mengingat betul siapa-siapa figur di masa lalu saya. Masih sedih hingga saat ini? Masih marah? masih menyalahkan situasi? NO! apa itu tindakan bijak? :) Mengingat, dan menancapkan mereka semua bukan berarti tidak bisa memaafkan mereka, tidak terima? saya hanya mengucapkan pertanyaan dalam hati saya “untuk apa mereka datang ke hidup saya?”
setelah hari demi hari, saya yang dari dulu mencari jawaban, berusaha tanya dan diskusi sana-sini tentang apa hakikat kehidupan, permasalahan, up and down dalam pengalaman, akhirnya saya menemukan jawaban. Saya menemukan jawaban saat saya memasuki gedung kuliah dengan huruf terpampang jelas FAKULTAS PSIKOLOGI. Bukan karena mereka yang datang ke hidup saya adalah orang-orang tidak waras, gila, tidak pandai bersikap dsb. Saya justru berterimakasih banyak pada mereka. karena mereka, saya mampu membuat bantu loncatan yang sangat jauh dalam benak saya, saya total dengan niat saya dalam mempelajari ilmu psikis, karakter dan good behaviour. Bukan karena saya sombong menemukan jawaban, tetapi karena saya menjaga agar tidak ada lagi annisa-annisa yang lain.
Memang, saya belum banyak berkontribusi pada kampus saya. Namun, izinkan saya berproses untuk terus belajar. Langkah saya tidak terhenti saat saya menemukan jawaban ini, justru ini adalah permulaan bagi saya. Dan pada teman-teman yang telah mensupport, mendukung, mencaci, memfitnah, saya berterimakasih banyak. Karena saya yang sekarang adalah buah hasil tindakan kalian di masa lalu. karena kalian, saya grow up dengan the newest of me :) the new positive side of me. Dan terimakasih banyak untuk orang tua saya, especially. Maafkan saya, yang dimana sempat dan berkali-kali salah dalam menentukan pilihan. But, hopefully saya dapat menghentikan pilihan saya di choice yang tepat. Hold me on, but let me make experiment of my life. Dengan pengalaman di masa lalu, ilmu yang saya dapat, saya akan berusaha mengoptimalkan hidup saya, dan lingkungan. Terimakasih masa lalu, karena telah membuat saya menjadi tiada batas
keep on process for you all ;)

Annisa Zaenab Nur Fitria


Perempuan Indonesia : Pendidikan tinggi vs Menikah


.
Bagaimana perasaan seorang perempuan yang menginginkan meraih pendidikan tinggi di Indonesia? Ada beberapa tantangan yang akan mereka hadapi. Salah satunya adalah banyaknya linimasa yang menanyakan “kapan menikah?” dan juga komentar yang berbunyi “kalau kamu belajar terus, kamu bakalan jadi perawan tua”. Tekanan datang dari berbagai arah, namun jika ada yang tetap teguh pada tekadnya, mereka adalah perempuan yang benar-benar berkualitas. Ketika memutuskan untuk meneruskan master begitupula abroad, ada beberapa teman yang berkata kepada saya. “Laki-laki akan segan, dan tidak ada yang mendekati. Karena pada dasarnya, laki-laki adalah figur yang tidak ingin disaingi”. Itu adalah salah satu stereotype yang ada. Dan yang kedua adalah “Jika kamu akan berakhir di dapur dan ibu rumah tangga, mengapa kamu menghabiskan banyak waktu untuk belajar?”
Point pertama, aku hobi memasak. Tetapi aku tidak akan menghabiskan hidup saya hanya untuk memasak. Aku memiliki sesuatu yang disebut dengan passion untuk dipelajari lebih dalam. Dan aku belum bisa dikategorikan sebagai cerdas, tidak. Aku hanya passionate dalam menginginkan apa yang akan saya capai. Aku menyenangi yang namanya belajar. The more I study, the more I realize that I still know very less.
Point kedua, aku menyaksikan banyak sekali pernikahan yang tidak berhasil di umur 24 tahun. Dan tante saya adalah single parent untuk 15 tahun. Tetapi ia sangatlah kuat dissamping ia juga merupakan seseorang yang qualified dalam pendidikannya. Ia mengetahui bagaimana mengatur keuangan, mendidik dua orang anak, membenahi hal-hal yang berhubungan dengan listrik, membetulkan barang yang rusak, menjadi montir sekaligus koki dalam sehari. Dai ia selalu berkata kepada saya “don’t complain too much, and if you can handle things by yourself then do it, instead of asking for help.” Mengingat begitu banyak perempuan yang ditinggal oleh suaminya, mereka mengalami rusaknya psikis. Mereka tidak tahu bagaimana mengatur keuangan, mereka tidak tahu bagaimana berdamai dengan situasi yang sulit, dan ketidakmampuan mereka menimbulkan pengaruh bagi anak-anaknya secara jasmani maupun rohani. Disamping itu, untuk menjawab suatu pernyataan, “laki-laki akan takut padamu jika kamu berpendidikan tinggi”. Aku akan balik bertanya, “mengapa kita diharuskan menikah dengan seseorang yang tidak memiliki percaya diri dan keinginan untuk mengembangkan dirinya sendiri?”. Kita tidak perlu berpura-pura bodoh hanya untuk membuat laki-laki percaya diri.
Menurut saya, perempuan cerdas akan memotivasi partnernya untuk menjadi laki-laki yang lebih baik. Besides a great man, there always be a great woman. Contoh nyata, adalah Aisyah istri dari Rasulullah. Ia adalah wanita cerdas di eranya.
Point ketiga, seseorang yang benar adalah mereka yang menjaga privasi hidupnya. Tidak komplain tentang orang lain yang sesungguhnya tidak ada urusan dengan kita. Kita bisa peduli dan memberikan nasehat, but let’s draw a line in between caring and too much curious about other’s life.
Point terakhir, kualitas seseorang tidak ditentukan melalui mereka yang single atau taken. Kualitas seseorang ditentukan dengan bagaimana intensitas mereka dalam memberikan impact positive untuk lingkungannya.


Pantai Sundak


.
Pantai.
Apasih yang ada di otak kalian jika mendengar kata Pantai?
Panas? Asyik buat foto ala-ala Maldives? :D atau nulis nama pasangan di pasir pantainya buat difoto dan ditunjukin ke doi #eaak
Yap, pantai adalah tempat destinasi wisata paling ekonomis sih. Ekonomis disini maksudnya, pantai gakperlu budget lebih untuk tiket masuknya. Selain itu, makanan yang ada di pinggiran pantai rata-rata seafood, dengan harga lebih murah dari yang ada di kota-kota pada umumnya, tetapi lebih fresh!
Jadi di pantai itu, kita dapet benefit banyak sih, makanannya yang enak, viewnya yang bagus dan bisa refreshing juga mainan air (aku paling suka main airnya soalnya, haha)

Liburan kali ini, Juli 2016. Aku dan keluargaku memilih Pantai Sundak menjadi destinasi wisata. Ayah dan ibuku itu paling suka kalo traveling yang viewnya bagus. Dan aku sudah pernah ke Pantai Sundak sebelumnya, sekitar Desember 2015. Saat itu, aku traveling sendirian sih, soalnya ada gathering juga ama salah satu organisasi aku di Yogja. First Impression aku saat melihat Pantai Sundak, aku tertarik. Karena pasirnya yang bersih, airnya yang dingin dan bebatuan yang ada di pinggiran pantai yang asyik dijadikan spot foto.

Objek wisata Pantai Sundak berada di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, pada wilayah Desa Sidoharjo, dalam Kecamatan Tepus. Bagi yang memulai perjalanan dari Kota Yogyakarta menuju objek wisata ini diperlukan waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke Pantai Sundak. Dari Yogyakarta kalian akan melewati wilayah Wonosari kemudian dilanjutkan ke Kecamatan Tepus, Gunung Kidul. Bagi yang menjadikan Pantai Sundak sebagai destinasi wisata, bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju pantai ini karena jalanannya pun aman dan mulus. Selama perjalanan pun akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang menarik.Sesampainya di Pantai Sundak, kalian bisa memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang luas. Jarak antara tempat parkir ini dengan pantai hanya sekitar 40 meter saja. Pantai ini terkenal akan keindahan pasir pantai putih serta airnya yang bersih dan bening. Sayangnya, kita tidak bisa berenang di laut karena ombaknya sangat kuat. Namun, tetap masih bisa berjalan-jalan dan bermain air di bibir pantai sambil menikmati keindahan yang disuguhkan.
Di sekitaran objek wisata tersebut akan terlihat batu-batu karang kecil dan bebatuan karang besar yang menjadi batas antara Sundak dengan pantai-pantai yang lain. Apabila ingin menginap di tempat ini maka perlu membawa peralatan menginap sendiri seperti tenda karena di area objek wisata Sundak belum ada fasilitas penginapan seperti hotel. Fasilitas yang ada di area ini adalah warung-warung makan serta gubuk-gubuk kecil yang disewakan oleh penduduk lokal di mana para wisatawan yang datang berkunjung bisa berteduh sambil menikmati keindahan alam yang ada dari pinggir pantai. Yang menarik adalah untuk menyewa gubuk-gubuk kecil tersebut para pengunjung bisa membayar seikhlasnya saja. Di area Pantai Sundak Gunung Kidul ini juga terdapat fasilitas tempat ibadah yang bisa digunakan.
So, itu tadi ulasan mengenai Pantai Sundak :)
Ini nih beberapa foto kita :D
Itu jarang-jarang loh ayah mau difoto -_-

Main Air :D.
Sebenernya aku tanya diriku sendiri sih, usiaku berapa kok masih suka main beginian




Ini ekspresi kepanasan :D

Ini ASLI candid loh, beneran !

Ibuku yang paling ready, cuman beliau yang bawa sun glasses



Ini wisata paling wow menurutku. Soalnya aku tanpa persiapan apapun waktu berangkat. Nggakbawa sun glasses, sun block, hasilya? menghitamkan kulit :D tapi tetep asik kok!




ART JOG Juni 2015


.
Okei, kali ini aku akan share beberapa hasil setelah menyimak Pameran Seni terbesar di Yogjakarta tahun lalu. 
Kalau bicara mengenai seni, aku akan mengangkat tangan karena ketertarikanku. Berfilsafat mengenai seni itu merupakan comfort zone yang belum mampu aku temukan di aspek pembelajaran yang lainnya. Sesuai dengan pribadiku yang mencintai kebebasan, seni itu bebas. Bebas berpikir, bebas berkritik, dan bebas berkarya. Tidak ada benar-salah di seni. Keindahan dari seni itu selera, jika ada yang berkata kurang indah, mungkin seleranya saja yang berbeda :)


Artjog atau Art Jogja kembali digelar untuk kedelapan kalinya di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Berbeda dengan Artjog sebelumnya, kali ini mereka mengangkat tema "Infinity In Flux". Seperti yang kita tahu, eksistensi Artjog selama ini untuk mewadahi atau memfasilitasi berbagai macam karya seni rupa dari seniman-seniman yang tentunya berbakat. Pameran kesenian ini dapat menjadi magnet dan penggerak perkembangan kesenian di tanah air maupun internasional. Artjog 2015 dimulai dari tanggal 6 Juni hingga 28 Juni 2015. Antusiasme masyarakat Yogyakarta sendiri tidak pernah surut untuk dapat mengunjungi dan menyaksikan sendiri apa saja seni rupa yang ada didalamnya, karena setiap tahun Artjog selalu menyuguhkan penampilan yang berbeda. Ketika kita memasuki area depan pameran, kita akan menemukan "Wish Tree" dibagian tengah ruangan. Wish Tree tersebut berisikan harapan-harapan yang pengunjung tulis didalamnya. Semoga semua harapan yang kita tuliskan dapat terkabul ya :)




Sangat banyak macam-macam seni rupa dua dimensi, tiga dimensi hingga digital yang dapat disaksikan di Artjog 2015. Aku tidak bisa bercerita banyak disini, tapi ada beberapa gambar yang dapat memberikan gambaran tentang pameran kesenian Artjog 2015. 



Seniman : Jompet Kuswidananto
Karya : Order and After #1


Seniman : Heri Dono 
Karya : Fermentation of Nose

Tidak semua karya seni di Artjog hanya dapat dinikmati secara visual, karena beberapa diantaranya juga merupakan kesenian yang digabungkan dengan teknologi. Salah satunya adalah karya Heri Dono diatas yang menggambarkan kondisi pendidikan Indonesia saat ini dimana sekolah lebih banyak berbasis kepada teknologi atau komputer. Kepala tersebut ibaratnya siswa sekolah, ketika kita menginjak pedal yang tersedia maka kepala tersebut akan bergerak kaku seakan-akan mereka adalah robot.


Seniman : Prison Art Program (PAP)
Karya : Atas Nama Daun


Bagian unik yang saya temukan di Artjog 2015 adalah karya dari Prison Art Program. Dimana mereka membuat semacam mini laboratorium kemudian didalamnya banyak sekali dedaunan yang dikeringkan. Daun-daun tersebut lalu ditempelkan didinding dan ada juga yang dimasukkan kedalam kaca. Ada ratusan daun yang dipajang dan semua bentuknya berbeda-beda.

Ini beberapa foto saya terkait ART JOG 2015 :) 
Maafkan, Itu muka bantal saya setelah perjalanan dari Surabaya, langsung cabut ke Taman Budaya buat ndatengin ART JOG  2015 :D










Itulah beberapa rangkuman karya seni rupa yang ada di Artjog 2015. Tidak semua karya bisa saya tampung dan ceritakan disini. Acara Artjog ini sangat menarik dan tidak boleh terlewatkan karena melalui seni yang disuguhkan disini, banyak sekali nilai-nilai sosial, budaya dan pendidikan yang dapat kita ambil. 

Awalnya, aku berniatan berangkat sendirian ke Yogja untuk menikmati ART JOG 2015 (ini karena rasa dendam aku di tahun 2014 gakbisa dateng karena ada acara exchange-_-). Tapi, saat posisi masih di Surabaya, partner in romantic (baca aja calon teman hidup) aku nelpon kalau dia mau dateng ART JOG hari itu, langsung aja janjian. Yaa, mungkin kita berbeda dari couple lainnya. Kita nggak ada yang namanya aturan-aturan yang setiap ketemu selalu dibahas. Kita bebas tapi tetap bertanggung jawab, jadinya ini adalah waktu kita nge-date setelah entah berapa lama nggak ketemu (dia seniorku sih soalnya). Jadi, travelling kali ini aku nggak sendirian :)


Siapa aku?


.
Hai :)
Ini adalah first post setelah kemarin ada niatan untuk mengubah tema blog. Awalnya, blog ini adalah untuk menuangkan curhatan pribadi lho :D, tapi setelah dipikirkan kembali, aku berniat untuk mengubahnya. Sebenernya tetep, yang aku tulis disini adalah pengalaman-pengalaman menarik yang aku hadapin, tetapi nggak se-private sebelumnya kali ya :D
By the way, berhubung ini adalah postingan pertama, aku akan mengenalkan diri melalui perspektif aku. 

Aku adalah pemudi berusia dewasa awal, yang memiliki hobi traveling sendirian. Bicara mengenai traveling, sebenernya nggak masalah sih mau traveling bareng temen, keluarga atau orang-orang penting lainnya. Cuman entah kenapa yang aku rasain jika traveling sendiri itu tantangannya bener-bener kerasa. Dan dengan traveling sendiri itu, aku merasa lebih komunikatif dengan orang lain. Pasti lah, jika traveling sendiri pasti ada niatan untuk mengabadikan moment, dan dari situ pasti kita minta tolong fotoin dong (sayang banget viewnya kalo kitanya selfie #lol). Belum lagi kalau kita bingung arah destinasi kita, pasti kita tanya orang-orang sekitar dong :) itu cerita singkat tentang hobiku. 

Dan aku adalah orang yang cinta kebebasan. Why? karena melalui kebebasan itu sebenernya orang akan menemukan aturan yang dia ciptakan sendiri, melalui kebebasan kita bisa memahami batasan-batasan. Karena dari kebebasan juga, kita pernah merasakan yang namanya break the rule. Itu opiniku sihya, bukannya membenci yang namanya aturan, tetapi aturan itu sangat baik jika prosedurnya mendidik. Bukan hanya memainkan punishment dan menggunakan otoritas seenaknya. 

Jika ditanya dari mana asalku, aku asli mana, sebenernya itu pertanyaan yang membuat aku bingung sendiri loh. Soalnya emang dari kecil hidupku no maden. Nggak pernah stay pada satu tempat dengan waktu yang cukup lama. Aku lahir di Surabaya, karena pada saat itu ibu aku mengajar di salah satu sekolah di Surabaya. Dan umur 2 tahun, aku harus mengikuti ayah ke Ponorogo, karena urusak pekerjaan. Aku bangga banget memiliki seorang ayah yang memiliki profesi dimana aku bisa pindah-pindah kota, bahkan negara :D. Sempat pada saat itu aku mencicipi negara Jepang sebagai destinasi ayah bekerja. Disitu tentunya aku merasakan culture shock, coba bayangkan, usia 3 tahun aku dituntut beradaptasi dengan bahasa yang berbeda, makanan berbeda bahkan sistem kehidupan yang berbeda. But, it's amazing time! Nervous but excited

Mungkin, dari pengalaman-pengalaman masa laluku yang begitu luar biasa dalam mendidik aku hingga menjadi sedemikian rupa. Aku bukan merasa puas dengan pribadiku saat ini, tetapi setidaknya aku merasakan syukur luar biasa, diijinkan Tuhan merasakan kehebatan kasih sayang seorang ayah yang membawaku kemanapun beliau pergi, ketulusan seorang ibu yang rela menempuh pendidikan demi mencapai cita-citanya, sehingga harus Long Distance Relationship dengan aku semenjak berusia 3 bulan. 

Anyway, itulah beberapa cerita kecil tentang aku :) Aku bangga mengenal siapapun di hidupku, bukan berarti jika aku tidak mengenalmu aku tidak bangga, mungkin akan ada kebanggaan tersendiri yang dirahasiakan oleh Tuhan untukku :)

Happy Blogging, everyone!