1 September 2016
Hari ini, karena ada seseorang yang mengingatkan saya
mengenai apa itu kritis beretika, skeptik dan curiosity. Pada akhirnya membuat
saya ingin mengklarifikasikan yang ada dalam benak saya semenjak satu bulan
saya berada di lingkungan psikologi.
Psikologi. Sebenarnya, tepat dua tahun sudah saya
menancapkan kata itu di pikiran saya. Walaupun sejenak saya mengalihkan pilihan
saya ke pilihan lain, pada akhirnya Tuhan menempatkan saya pada dunia yang
memang saya idam-idamkan dari dulu. Bicara mengenai psikologi, ada beberapa
pertanyaan dan pernyataan yang saya dapatkan semenjak saya menginjakkan kaki di
kuliah
“mengapa memilih
psikologi?” “kenapa nggak masuk politik aja? kamu kan tukang protes (jujur, agak ketawa sih pas denger ada yang tanya ini) “psikologi susah cari kerjanya!” “psikologi ngurusin
orang gila mulu”
oke, itulah kata-kata yang saya dapatkan selama waktu
yang hampir satu bulan ini. saya membagi sedikit cerita mengenai saya, agar
anda semua tidak menjudge dengan satu sisi pandang. Ya, dengan perspektif anda
sendiri.
Jujur saja, saya tidak terima dan kurang bisa berdamai
dengan kondisi di masa lalu saya. yang sempat membuat saya down, prestasi
menurun, kurang fokus, dan hal-hal krusial lainnya. Dan tentunya membuat
orangtua saya khawatir, cemas, dsb. Pastinya saya mengingat betul siapa-siapa
figur di masa lalu saya. Masih sedih hingga saat ini? Masih marah? masih
menyalahkan situasi? NO! apa itu tindakan bijak? :) Mengingat, dan menancapkan
mereka semua bukan berarti tidak bisa memaafkan mereka, tidak terima? saya
hanya mengucapkan pertanyaan dalam hati saya “untuk apa mereka datang ke hidup
saya?”
setelah hari demi hari, saya yang dari dulu mencari
jawaban, berusaha tanya dan diskusi sana-sini tentang apa hakikat kehidupan,
permasalahan, up and down dalam pengalaman, akhirnya saya menemukan jawaban.
Saya menemukan jawaban saat saya memasuki gedung kuliah dengan huruf terpampang
jelas FAKULTAS PSIKOLOGI. Bukan karena mereka yang datang ke hidup saya adalah
orang-orang tidak waras, gila, tidak pandai bersikap dsb. Saya justru
berterimakasih banyak pada mereka. karena mereka, saya mampu membuat bantu
loncatan yang sangat jauh dalam benak saya, saya total dengan niat saya dalam
mempelajari ilmu psikis, karakter dan good behaviour. Bukan karena saya sombong
menemukan jawaban, tetapi karena saya menjaga agar tidak ada lagi annisa-annisa
yang lain.
Memang, saya belum banyak berkontribusi pada kampus
saya. Namun, izinkan saya berproses untuk terus belajar. Langkah saya tidak
terhenti saat saya menemukan jawaban ini, justru ini adalah permulaan bagi
saya. Dan pada teman-teman yang telah mensupport, mendukung, mencaci,
memfitnah, saya berterimakasih banyak. Karena saya yang sekarang adalah buah
hasil tindakan kalian di masa lalu. karena kalian, saya grow up dengan the
newest of me :) the new positive side of me. Dan terimakasih banyak untuk orang
tua saya, especially. Maafkan saya, yang dimana sempat dan berkali-kali salah
dalam menentukan pilihan. But, hopefully saya dapat menghentikan pilihan saya
di choice yang tepat. Hold me on, but let me make experiment of my life. Dengan
pengalaman di masa lalu, ilmu yang saya dapat, saya akan berusaha
mengoptimalkan hidup saya, dan lingkungan. Terimakasih masa lalu, karena telah
membuat saya menjadi tiada batas
keep on process for you all ;)
Annisa Zaenab Nur Fitria